Diselamatkan Matematika
Seorang gadis yang koma beberapa hari akhirnya terselamatkan oleh matematika. Seorang gadis di Inggris, Vicki Alex, 15 tahun didiagnosa dokter menunjukkan penyakit myeloid leukaemia acute. Dan sejak ia mulai kesulitan bernafas dan pusing akhirnya ia pun mengalami koma. Dua minggu kemudian, tubuhnya menjadi sangat dingin karena ia mengalami cold-like symptoms.
Sebulan kemudian, keadaannya bertambah parah bahkan [...]
Sebulan kemudian, keadaannya bertambah parah bahkan [...]
Seorang gadis yang koma beberapa hari akhirnya terselamatkan oleh matematika. Seorang gadis di Inggris, Vicki Alex, 15 tahun didiagnosa dokter menunjukkan penyakit myeloid leukaemia acute. Dan sejak ia mulai kesulitan bernafas dan pusing akhirnya ia pun mengalami koma. Dua minggu kemudian, tubuhnya menjadi sangat dingin karena ia mengalami cold-like symptoms.
Sebulan kemudian, keadaannya bertambah parah bahkan dokter sudah memvonis kematiannya. Namun orang tua VIcki, Nick dan Tracey tidak mau menyerah dan terus mencoba memberinya stimulus dengan mengajaknya bicara tentang musik favorit hingga teman-temannya, Vicki masih juga tidak bereaksi. Lalu seorang spesialis IT asal Finedon, Northamptonshire, Alex, mengusulkan sebuah ide yang mungkin bisa membangunkan Vicki. Ia menyarankan agar Nick memberi pertanyaan aritmatika sederhana pada Vicki. Gadis ini memang menyukai matematika dan menjadikannya salah satu pelajaran favorit di sekolahnya.
Nick pun kemudian memulai pertanyaan aritmatika yang sangat sederhana, yaitu satu ditambah satu. Dan seperti keajaiban, Vicki pun merespons pertanyaan itu. “Dia mencoba menyebutkan jawabannya, tapi saya tidak mengerti. Ketika saya tanyakan apakah jawabannya adalah dua, ia pun mengangguk,” tutur Nick.
Dokter mengatakan bahwa hal itu hanya sebuah kebetulan saja. Namun ketika ayahnya memberi pertanyaan tentang pelajaran lain, Vicki pun merespons dengan menggelengkan kepala. Nick akhirnya terus memberinya pertanyaan aritmatika, dan responsnya semakin baik. Hari berikutnya, Vicki sudah bisa bernafas tanpa alat bantu.Meski masih harus menjalani kemoterapi, kondisi gadis ini semakin membaik.
Kecintaan akan matematika ternyata dapat menyelamatkan nyawa.
Sumber: Detik, Foxnews
Artikel Terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tambahkan komentar anda